Dear Penggemar Harry Potter,
Statistik
Sonora Radio
Jumat, 15 Juli 2011
Download Film HARRY POTTER and The Deathly Hallows #2 DISINI !!!
Dear Penggemar Harry Potter,
Kamis, 14 Juli 2011
Harry Potter 7 Kemungkinan Baru Tayang 2 Minggu Lagi
'HARRY POTTER' - 'TRANSFORMERS' Akhirnya Masuk Indonesia!
Para fans film HARRY POTTER dan TRANSFORMERS boleh bernafas lega karena dua film yang sudah ditunggu-tunggu ini akhirnya bakal diputar di negeri ini. Sejauh ini memang belum jelas kapan dua film box office ini bakal diputar tapi setidaknya sudah ada harapan.
Setelah sempat khawatir kalau dua film unggulan ini tak akan masuk Indonesia, akhirnya Cinema 21 melepas kabar gembira bahwa dua film ini bakal tayang di negeri tercinta. Sejauh ini memang belum ada jadwal tayang dari dua film ini tapi setidaknya judul TRANSFORMERS: DARK OF THE MOON dan HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS PART 2 sudah masuk area Coming Soon di situs resmi Cinema 21.
HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS PART 2 sendiri sudah mulai diedarkan 7 Juli lalu diawali dengan premiere di London sementara TRANSFORMERS: DARK OF THE MOON sudah dirilis satu bulan sebelumnya atau tepatnya tanggal 23 Juni. Fans HARRY POTTER di Indonesia sempat bernafas lega saat ada kabar kalau film ini bakal masuk ke Indonesia tanggal 10 Juli lalu meski akhirnya jadwal di IMDB mundur menjadi tanggal 13 Juli.
Sehari setelah tanggal tersebut jadwal tayang HARRY POTTER di Indonesia lenyap dari situs IMDB namun sekitar pukul 12:30 dini hari Cinema 21 melepas Tweet yang berbunyi, "Welcome HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS: PART 2 and TRANSFORMERS: DARK OF THE MOON, now coming soon on 21cineplex." Semoga saja kali ini tidak ada perubahan lagi.
RELASHIO WIZARDLY WORLD OF HARRY POTTER!(kpl/21c/roc)
Source : Yahoo New's
Senin, 11 Juli 2011
Kerusakan pada Perkerasan Aspal
Lapisan perkerasan sering mengalami kerusakan atau kegagalan sebelum mencapai umur rencana. Kerusakan pada perkerasan dapat dilihat dari kegagalan fungsional dan struktural.
Kegagalan fungsional adalah apabila perkerasan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan yang direncanakan dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Sedangkan kegagalan struktural terjadi ditandai dengan adanya rusak pada satu atau lebih bagian dari struktur perkerasan jalan yang disebabkan lapisan tanah dasar yang tidak stabil, beban lalu lintas, kelelahan permukaan, dan pengaruh kondisi lingkungan sekitar (Yoder, 1975).
Kerusakan pada perkerasan konstruksi jalan pada umumnya dapat disebabkan oleh :
1. Lalulintas. Yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban.
2. Air. Yang dapat berasal dari air hujan, system drainase jalan yang tidak baik, naiknya air dengan sifat kapilaritas.
3. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh system pengelolaan yang tidak baik.
4. Iklim. Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.
5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh sifat tanah dasar yang memang jelek.
6. Proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik.
Dalam mengevaluasi kerusakan jalan, ada beberapa hal yang perlu ditentukan :
1. Jenis kerusakan (distress type) dan penyebabnya.
2. Tingkat kerusakan (distress severity).
3. Jumlah kerusakan (distress amount).
Menurut Manual Pemeliharaan Jalan no : 03/MN/B/1983 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Binamarga, kerusakan jalan terutama pada perkerasan lentur dapat dibedakan atas 6 jenis yang akan dijelaskan secara bertahap berikut jenis-jenisnya:
a. Retak (cracking)
Retak halus, retak kulit buaya, retak pinggir, retak sambungan bahu perkerasan, retak sambungan jalan, retak sambungan pelebaran jalan, retak refleksi, retak susut, dan retak selip.
b. Distorsi (distortion)
Alur, keriting, sungkur, amblas, dan jembul.
c. Cacat Permukaan (disintegration)
Lubang, pelepasan butir, dan pengelupasan lapisan permukaan.
d. Pengausan (polished aggregate)
e. Kegemukan (bleeding / flushing)
f. Penurunan pada bekas penanaman utilitas (utility cut deprestion)
Lihat Selengkapnya....